Wednesday 14 November 2018

Tugas Softskill Etika Profesi


1. Asosiasi profesi fotografi Indonesia

Arti Lambang APFI adalah :
Warna  utama  Biru  kehijauan
Diibaratkan  langit  dan  laut  biru  yang  luas,  seluas negara  Indonesia  dan  dunia.
Lingkaran  berwarna  Merah
Melambangkan  cahaya  dan  fokus,  yang merupakan  kekhasan  fotografi.
Huruf  yang  disusun  dari  garis-garis
Melambangkan  berbagai  jenis  fotografi,  yang berdampingan  secara  harmonis  untuk bersama-­sama  menghasilkan  sebuah  makna.
Warna  latar  belakang  Putih  (atau  dapat menyesuaikan)
Melambangkan  cahaya  gabungan  dari  spektrum warna,  dan  bisa  berubah  atau  diubah  sesuai kebutuhan.

Kode Etik yang terdaftar :
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Fotografi Indonesia (LESKOFI) adalah suatu lembaga penyelenggara uji kompetensi fotografi yang dibentuk oleh ASOSIASI PROFESI FOTOGRAFI INDONESIA (APFI) melalui Surat Keputusan Nomor 07/APFI/0000/SK/IV/2015 tertanggal 24 April 2015 dan dikukuhkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan DITJEN PAUDDIKMAS berdasarkan Surat Keputusan Nomor 75/C/KK/2015 tertanggal 20 Juni 2015.

APFI bergerak pada bidang :
APFI adalah Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia yang diakui oleh Pemerintah dideklarasikan tanggal 25 Juni 2014 . DEKLARASIKAN  ASOSIASI  PROFESI  DI  BIDANG  FOTOGRAFI  DI  INDONESIA. Dan pada tanggal  21 September 2015 Pendirian APFI Pengurus Daerah Jabodetabek dengan SK APFI Pusat no. 09/APFI/0000/SK/IX/2015.
Product bentukan dari APFI ini adalah sertifikasi fotografi yang mana harus dibentuk lembaga sertifikasi yang dinamakan Lembaga  Sertifikasi  Profesi  (LSP)  yang  memiliki  lisensi  dari  Badan  Nasional  Sertifikasi  Profesi (BNSP),  atau
Lembaga  Sertifikasi  Kompetensi  (LSK)  yang  terakreditasi  di  bawah  binaan  Direktorat  Pembinaan Kursus  dan  Pelatihan (Ditbinsuslat),  Dirjen  Pauddikmas,  Kemdikbud.

Standar Teknik :
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi, besar atau pun kecil, apapun produk dan layanannya, dalam sembarang aktifitas suatu sektor, dan apakah itu adalah perusahaan business, layanan publik atau departemen pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri, seperti:
  • Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan,
  • Sesuai dengan peraturan, atau
  • Tujuan lingkungan.
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
Pengguna ISO 9001:
Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :
  1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan
  2. Kepemimpinan
  3. Keterlibatan orang
  4. Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
  5. Pembuatan keputusan berdasarkan
  6. Pendekatan nyata
  7. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
  8. Peningkatan berkesinambungan
Manfaat dari ISO 9001
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001 adalah:
  1. Kepuasan pelanggan – dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratan-persyaratan pelangga.
  2. Mengurangi biaya operasional – dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasiona.
  3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan – termasuk para staf, pelanggan dan pemasok
  4. Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
  5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayana.
  6. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
  7. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya pemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasi sebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa.
Pendaftaran sertifikasi ISO 9001
Proses registrasi berikut dengan tiga langkah sederhana:
  1. Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMM
  2. Asesmen terhadap ISO 9001 yang dilakukan oleh satu badan sertifikasi – dimana suatu organisasi haruslah dapat menunjukkan bahwa manajemen mutu yang dilakukannya telah benar-benar berjalan secara minimal dalam jangka waktu tiga bulan sesuai seluruh urutan (siklus) dari audit internal
  3. Permohonan pendaftaran disetujui oleh satu badan sertifikasi, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Program 6 bulanan atau 12 bulanan (tahunan) kunjungan audit pengawasan (surveilans) haruslah benar-benar dilaksanakan serta proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 9001 tersebut.

2.   Kesatuan Pelaut Indonesia



Lambang Kesatuan Pelaut Indonesia mencerminkan profesi dan wawasan yang luas dalam mewujudkan keberadaan sebagai pelaut yang mandiri dimana masing-masing berbentuk dan terdiri dari :
a. Bingkai segi lima berwarna hitam melambangkan falsafah Pancasila.
b. Jangkar berwarna hitam melambangkan profesi kepelautan.
c. Untaian padi dengan 45 butir berwarna kuning dan kapas sebanyak 17 buah berwarna    hitam putih, melambangkan kemakmuran dan tercukupi akan sandang, pangan dan papan bagi pelaut dan keluarganya.
d. Kemudi berwarna merah dengan tangkai 8 buah bertuliskan Kesatuan Pelaut Indonesia menunjukkan sifat kegiatan profesi pelaut yang meliputi 8 penjuru angin.
e. Seluruh untaian yang meliputi 45 butir padi, 17 buah kapas dan 8 penjuru angin melambangkan angka hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia.
f. Bintang bersudut lima berwarna kuning diartikan sebagai pedoman bagi pelaut dalam menjalankan profesinya.
g. Tujuh gelombang berwarna biru melambangakan 7 samudera tempat pelaut mendharmabaktikan dirinya.

Kode etik :
KEMENKUMHAM :
1.      Kep.Men.Keh RI No : C2-4555.T.01.03 Th.89, 20 Mei 1989
2.      Lembaran Negara No. 54, 07 Juli 1989
3.      Hak Cipta Logo KPI, SK Depkeh HAM No. 022173, 11 Mei 2001
4.      SK. Kemenkumham No. : AHU-0000118. AH.01.08.TAHUN 2016
KEMENAKER :
1.      SK Menakertrans & Kop. No.Kep-2236/DP/1975, 27 Nov 1975
2.      SK Menaker No. KEP.367/MEN/1993, 07 Sep 1993
3.      SK Menaker No. KEP.241/M/BW/1998, 24 Agt 1998
4.      Surat Menaker No. 51.OT.01.13.2001, 18 Sep 2001
5.      Tanda Bukti Pencatatan KPI (Dinas Naker Jakpus) No.36/I/N/V/2001
6.      Registrasi Asosiasi No. SSAP.16.1.003, 14 Agt 2002
DIRJEN HUBLA :
SK. DLR.87/2/17, 29  Mar 1975
DPP. FSBSI (K-SPSI) :
SK FBSI No. Kep-0390/DPP-FBSI/VI/77, 20 Juni 1977

KPI merupakan Mitra dalam tripartit nasional yang berperan serta secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dibidang ketenagakerjaan sub sektor pelaut, serta turut sebagai pelaku kontrol sosial dalam pelaksanaannya. Singkatnya KPI bergerak pada bidang kelautan.

ISO 14001:2004
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004  merupakan sebuah standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk membantu organisasi meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional mereka terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara, atau tanah.

 Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses pasar. ISO 14001:2004 memiliki  banyak manfaat diantaranya:
  • menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
  • meningkatkan kinerja lingkungan
  • memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
  • mengurangi dan  mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
  • dapat  menekan biaya produksi
  • dapat mengurangi kecelakaan kerja
  • dapat memelihara  hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
  • memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen  puncak terhadap lingkungan.
  • dapat  mengangkat  citra  perusahaan,
  • meningkatkan  kepercayaan  konsumen  dan
  • memperbesar pangsa pasar.
  • mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
  • dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
  • mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
  • meningkatkan hubungan dengan supplier.
  • langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan


Siapa yang dapat menggunakan ISO 14001:2004
Segala jenis organisasi;
  • Industri jasa (kontraktor, hotel, properti, real estate, dll)
  • Industri pabrikasi (manufakturing, assembly, dll)
  • Institusi pendidikan
  • Lembaga pemerintahan
  • Lembaga sosial
  • Dan lain-lain

Standar Industri
ANSI ( American National Standard Institute )
Sebagai suara standar AS dan sistem penilaian kesesuaian, American National Standards Institute (ANSI) memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk memperkuat posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil membantu untuk menjamin keselamatan dan kesehatan konsumen dan perlindungan dari lingkungan. Ada banyak peralatan proteksi yang ada pada bay penghantar maupun bay trafo. Masing -masing peralatan proteksi tersebut dalam rangkaian satu garis digambarkan dalam bentuk lambang / kode.  Berikut adalah Kode dan lambang rele Proteksi berdasarkan standar ANSI C37-2 dan IEC 60617.









Tuesday 20 March 2018

Aspek – Aspek Lingkungan Dalam Perusahaan Industri Karet


LATAR BELAKANG           
Kasus pencemaran terhadap lingkungan saat ini sebenarnya kasus mengenai ekologi atau hubungan antara lingkungan dan manusia. Kasus tersebut muncul dikarenakan adanya perubahan situasi dan kondisi lingkungan sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia. Sementara itu, jika kasus pencemaran tidak segera diatasi pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan manusia dalam lingkungan dimana tempat mereka tinggal.
Sebenarnya, pencemaran lingkungan muncul karena adanya suatu kegiatan untuk memperoleh suatu hasil dengan situasi yang baru atas dasar ketersediaan sumberdaya alam di suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Akibatnya, pencemaran lingkungan akan mengganggu proses alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam dan lingkungan terganggu.

PERMASALAHAN
Pabrik karet merupakan salah satu industri yang sangat berkembang pada saat ini. Seiring dengan pertumbuhannya maka  pabrik  karet  tersebut  akan  menghasilkan dampak  yaitu  dampak  positif    berupa  produk produk  serta  dapat  mengurangi  jumlah pengangguran  dan  dapat  meningkatkan  taraf  hidup  manusia.  Sedangkan  dampak negatif dari pabrik karet berupa pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah yang belum   diolah   secara   maksimal.   Mahalnya   biaya   yang   harus   dikeluarkan   untuk pembuatan  maupun  perawatan  alat  pengolahan  limbah  karet  serta  keberadaan  lahan yang besar kadang membuat para pengelola pabrik karet tidak mengolah  limbah  yang ada, sehingga banyak pabrik karet  yang langsung membuang limbah hasil pengolahan ke sungai ataupun penampungan air  tanpa  memikirkan  dampak  yang  akan  ditimbulkan  pada  lingkungan.

PENGARUH INDUSTRI
Meskipun industri karet masih belum banyak tetapi perencanaan pembangunan industri selanjutnya perlu diperhatikan aspek lingkungan. Karena selama ini, pembangunan industri yang sedang berkembang kurang memperhatikan aspek lingkungan. Kenyataannya, Industri karet merupakan aktifitas organisasi menengah besar yang mengolah hasil perkebunan karet rakyat. yang dibentuk menjati lateks sehingga cairan lateks dapat mempengaruhi mutu air, udara dan tanah.
Pengaruh industri karet dapat meningkatkan zat padat tersuspensi, zat terlarut, kekeruhan, zat besi, sulfat dan ion hidrogen dalam air, tanah dan udara yang dibeli dari hasil perkebunan rakyat merupakan salah satu sumber mata pencarian selain bertani. Karenanya, prospek pembangunan industri karet cukup berpeluang demi keberlangsungan dan peningkatan bisnis serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mensejajarkan pendidikan agar merata dan berpeluang membentuk usaha kecil.

PROGRAM PEMERINTAH
1.        Pemerintah mendorong peningkatan pemanfaatan karet alam untuk kebutuhan masyarakat. Peningkatan pemanfaatan karet alam ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menaikan harga karet agar mengangkat perekonomian daerah maupun nasional.
2.      Pemerintah mensosialisasikan apa itu karet, agar daya beli masyarakat tinggi seteleh meberikan pemahaman dalam manfaat pemakaian karet.

PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang – undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.



Tuesday 16 January 2018

Review Jurnal 4

Judul Jurnal
Anthropometric measurements for ergonomic design of students’ furniture in India

Website
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2215098616304578#
Volume & Halaman
20 (2017) 232 - 239
Tahun
2017
Penulis
Ismail Wilson & Darshak A
Review
Andre Dwi Putra
Tanggal Review
15 Januari 2017

Latar Belakang
Survei kesehatan (penilaian ergonomi) dilakukan untuk mengetahui status kesehatan semua siswa yang telah menggunakan furnitur yang dirancang dengan buruk. Data diukur dengan bantuan berbagai alat. Setelah pengumpulan dan analisis data, penulis membuat dimensi lengkap untuk merancang furnitur kelas yang dapat disesuaikan. Dimensi yang direkomendasikan meliputi; tinggi permukaan bangku, lebar bangku dan lebar, lebar dan tinggi sandaran belakang, sudut sandaran, tinggi meja, kedalaman meja, lebar, dan sudut meja. Oleh karena itu, penerapan data ini akan membantu menciptakan kenyamanan, keamanan, kesejahteraan, kesesuaian, mengurangi gangguan Musculoskeletal, dan meningkatkan kinerja siswa dalam hal perhatian.

Tujuan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data antropometri dari sekelompok mahasiswa, untuk menerapkan standar dimensi sesuai bentuk tubuh setiap mahasiswa dalam merancang kursi dan meja belajar.
Pendahuluan
Definisi antropometri sebagai "ilmu pengukuran dan seni penerapan yang menetapkan geometri fisik, sifat massa, dan kemampuan kekuatan tubuh manusia". Dalam arti sederhana, Antropometri dapat didefinisikan sebagai studi yang berhubungan dengan dimensi tubuh yaitu ukuran tubuh, bentuk, kekuatan dan kapasitas kerja untuk tujuan desain dan komposisi tubuh. Semua perguruan tinggi teknik, institut atau universitas memiliki perabot kelas, namun furnitur ini memiliki tingkat kenyamanan yang rendah bagi siswa karena data antropometrik tidak dipertimbangkan pada tahap awal perancangan furnitur.
Pengukuran antropometri setiap kali dipertimbangkan untuk dirancang, membantu siswa dalam mencapai tingkat kenyamanan, mengurangi gangguan otot (MSD), dan meningkatkan kinerja siswa dalam hal perhatian sementara profesor atau instruktur mengajar mereka. Siswa dari berbagai negara menghabiskan banyak waktu  per hari sambil duduk di atas perabotan yang tidak dirancang dengan baik.
Falsafah dasar ergonomi adalah membuat desain furnitur yang menghasilkan kenyamanan, kesehatan fisik, keselamatan, kesejahteraan, nyaman dan membawa motif ke arah studi [49]. Siswa memerlukan furnitur yang dirancang dengan baik karena setiap kali mereka menjadi terbatas dalam postur canggung saat melakukan tugas tertentu yaitu menulis, perkuliahan, menggambar, membaca di atas meja, dll memperburuk tekanan psikologis dan dapat menimbulkan efek buruk pada kemampuan siswa. kinerja. Selain itu, menyatakan bahwa "penyelarasan tubuh yang salah mengurangi kemampuan otot antigravitasi untuk menghasilkan torsi".
Sangat penting bagi penduduk Asia untuk memiliki pengukuran antropometrik mereka sendiri mengenai siswa sehingga mudah bagi perancang yang berniat membuat furnitur ergonomis yang dapat menghasilkan kenyamanan, keamanan dan tingkat kepuasan yang meningkat dan pada akhirnya mengurangi gangguan otot (MSD) . MSD dikatakan cedera atau nyeri pada persendian tubuh, otot, ligamen, tendon, saraf, dan struktur yang menopang tungkai, punggung dan leher. Dalam jangka panjang, MSD  yang merupakan penyakit degeneratif dan kondisi inflamasi dapat menyebabkan rasa sakit dan mengganggu aktivitas normal siswa.
Metode Penelitian
Parameter antropometri untuk kelompok populasi diperoleh dari perguruan tinggi teknik di India. Jumlah siswa yang dipertimbangkan untuk penelitian ini adalah 2223. Ukuran sampel yang dihitung adalah 339 dimana jumlah orang yang terlibat dalam penelitian ini adalah 478 yang menunjukkan bahwa data yang dikumpulkan melebihi ukuran sampel yang dihitung. Penelitian ini melibatkan laki-laki 290 (60,67%) sedangkan perempuan adalah 188 (39,33%).
(1) n = [p (1-p) Z2] / e2
(2) n = N / (1 + Ne2)
dimana n adalah ukuran sampel yang diinginkan; N adalah kelompok populasi total; Z adalah standar deviasi normal; untuk tingkat keyakinan 95%, p adalah proporsi populasi sasaran yang diperkirakan memiliki karakteristik tertentu yaitu 30%; (1 - p) adalah proporsi populasi sasaran yang tidak memiliki karakteristik khusus dan tingkat akurasi yang biasanya ditetapkan pada tingkat 5% seperti yang dinyatakan oleh.
Untuk mengukur berbagai dimensi tubuh kelompok populasi (siswa), ada berbagai teknik dan alat yang banyak digunakan. Menurut, beberapa metode mencakup pemindai tiga dimensi (3-D) yang terlalu mahal dan tidak tersedia bagi semua peneliti. Metode lainnya termasuk alat antropometri tradisional yang dianggap sederhana, murah dan tersedia bagi banyak peneliti yang membandingkan pemindai tubuh tiga dimensi. Dalam skenario seperti itu, menyatakan bahwa, "Karena banyak pengukuran tradisional telah digunakan selama bertahun-tahun, dan karena mungkin bertahun-tahun sebelum semua orang memiliki pemindai 3-D dengan kemampuan untuk mengidentifikasi landmark yang telah ditandai sebelumnya, rasanya akan terasa penting untuk mengambil beberapa pengukuran dengan cara tradisional ".
Juga menjelaskan tantangan yang tersedia melalui penggunaan pemindai tiga dimensi. Dalam penelitian ini dimensi tubuh diambil dengan menggunakan alat antropometri tradisional yang sama seperti banyak peneliti lainnya yang menggunakan alat yang sama. Massa tubuh (berat) untuk siswa diukur dengan menggunakan skala berat kamar mandi portabel (150 kg sebagai kapasitas maksimum) dengan akurasi 0,01 kg, sedangkan dimensi lainnya diukur dengan menggunakan pita pengukur fleksibel dengan akurasi 0,1 mm, penggaris baja untuk menandai tingkat, kursi kayu yang tidak dapat disesuaikan dan penggaris plastik. Kursi yang tidak dapat disesuaikan dengan sandaran kayu datar memiliki sandaran punggung yang tinggi untuk mengurangi kesalahan pengukuran karena isyarat buruk siswa digunakan untuk melakukan pengukuran seperti tinggi duduk, ketinggian bahu, dll.
Juga kursi yang tidak bisa diatur tidak memiliki sandaran tangan yang bisa menghalangi pengukuran tinggi siku. Bagian sandaran dan sandaran berbaris di sudut kanan satu sama lain dan joknya bertindak sebagai titik acuan selama pengukuran dilakukan terutama pada posisi duduk. Tinggi mahasiswa teknik (perawakan) diukur dengan menggunakan penggaris lurus yang terpasang di dinding dengan pita pengukur yang dilekatkan padanya, sementara dikalibrasi dalam sentimeter. Tidak ada pakaian yang berlebihan seperti kaus kaki, jaket, overall dan sepatu yang diijinkan untuk dipakai saat pengukuran.
 
Kesimpulan
Dari penelitian ini, diharapkan bahwa Kriteria Determinan untuk Meja yang dapat disesuaikan yang ditunjukkan perlu digunakan bila perancang menginginkan furnitur kelas yang dapat disesuaikan (yaitu perabot ergonomis) di perguruan tinggi teknik atau tempat lain asalkan populasi memiliki karakter yang sama. atau ada perbedaan yang sangat minim dalam populasi yang ditargetkan. Mencapai ini, akan membantu menciptakan keamanan, kenyamanan, kemampuan beradaptasi, kesesuaian, MSD gratis, dan pada akhirnya memuaskan pengguna sebagaimana dinyatakan oleh.
Juga ada beberapa saran yang perlu diperhatikan di berbagai perguruan tinggi teknik untuk mencapai tujuan utama melakukan survei kesehatan (penilaian ergonomi) dan pengumpulan pengukuran antropometrik. Melalui wawancara dan observasi langsung, diamati dan dicatat bahwa mayoritas siswa memerlukan pelatihan yang tepat untuk mengembangkan postur tubuh yang dapat diterima selama ini untuk menggunakan perabot kelas yang mungkin dirancang atau yang saat ini tersedia di institusi pendidikan mereka. Hal ini disebabkan, mayoritas orang di India memiliki budaya duduk dalam posisi canggung untuk waktu yang lama di lantai atau perabotan yang disediakan. Dalam jangka panjang, kebiasaan semacam itu memiliki peluang besar untuk menimbulkan beberapa masalah ergonomi termasuk MSD, ketidakpuasan siswa dan semua masalah ergonomis karena furnitur ergonomis.
Selain itu, penulis menyarankan bahwa, aplikasi antropometri untuk perabotan sekolah harus mempertimbangkan budaya tempat pada saat desain furnitur untuk mahasiswa teknik sehingga budaya dapat meningkatkan desain yang baik tergantung pada apa yang jauh lebih baik di tempat tertentu. Ini akan sangat membantu bagi status kesehatan siswa dalam jangka panjang.
Terakhir, dengan ini direkomendasikan bahwa studi serupa harus dilakukan di negara bagian atau wilayah lain di negara tersebut untuk mendapatkan basis data pengukuran antropometrik yang memadai yang dapat membantu perancang untuk mendapatkan solusi bagi siswa yang akan terus menderita penggunaan un Furnitur yang dirancang secara ekonomi di negara ini.
 
Kekuatan Penelitian
1.     Jurnal memaparkan Gambar dan Tabel keterangan yang jelas.
2.    Penulisan mudah di pahami.
3.    Banyak teori dari para ahli.