Tuesday 7 November 2017

Perbandingan Review Jurnal 1 Dan 2 Dan PowerPoint


Jurnal 1
Jurnal 2
Judul
Pemilihan Strategi Pemasaran Pada PT. Nyonya Meneer Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Analytical Network Process (ANP) Dan Technique For Order Preference By Similarity To An Ideal Solution (TOPSIS)
Kondisi Homogenisasi Dan Prapeningkatan Skala Proses Mikroenkapsulasi Minyak Sawit
Website
file:///C:/Users/hp/Downloads/6029-12968-1-SM%20(1).pdf
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/11792
Tahun
2014
2014
Penulis
Ary Arvianto, Diana Puspita Sari, Grace Olivia
Tien R Muchtadi, Alfia Nurul Ilma, Dase Hunaefi, Sri Yuliani
Reviewer
Andre Dwi Putra
Andre Dwi Putra
Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam penulisan atau penelitian ini bagaimana cara perusahaan mencapai suatu keunggulan yang kompetitif. Perusahaan pun membutuhkan suatu strategi pemasaran untuk bersaing dengan competitor lainnya agar bisa membedakan dan memiliki nilai tersendiri dalam strategi pemasaran, itu sendiri untuk memperlancar keberlangsungan produksi perusahaan.
Tujuan utama dalam penulisan atau penelitian ini adalah Minyak sawit memiliki keunikan karena mengandung pigmen karotenoid sebesar 500-700 ppm. Karotenoid sangat sensitif terhadap kondisi pengolahan seperti panas dan oksidasi. Proses mikroenkapsulasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu proses homogenisasi untuk pembentukan emulsi dan semprot untuk pembentukan mikrokapsul dan melindungi komponen aktif. Proses homogenisasi merupakan proses utama pembentukan emulsi.
Latar Belakang
Suatu perusahaan yang ingin membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen agar menjadi sorotan utama dalam pemasaran strategi perusahaan tersebut harus menawarkan nilai yang berbeda dari kompetitornya. Christensen (2010) mendefinasikan bahwa keunggulan kompetitif adalah sebuah nilai yang dibuat oleh perusahaan agar menarik minat konsumen untuk membeli produk atau layanan perusahaan tersebut.
Minyak sawit adalah salah satu komoditas hasil perkebunan Indonesia yang sangat potensial. Secara global, posisi produksi minyak sawit Indonesia menempati urutan pertama dan memasok hampir 50% kebutuhan minyak sawit dunia (Ermawati, 2013). Pemanfaatan minyak sawit di Indonesia sebagai produk hilir masih sangat terbatas. Produk hilir kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bioetanol, biodiesel dan bahan bakar pembangkit. Produk turunan CPO dalam bahan pangan digunakan sebagai miyak goreng, minyak salad. Minyak sawit memiliki keunikan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena mengandung pigmen karotenoid yang sangat tinggi sekitar 500-700 ppm (Wiley dan Sons, 2013) (setara dengan 60.000 IU aktivitas vitamin A per 100 g). Dewasa ini permintaan produk pangan yang bernutrisi semakin meningkat dan berkembang.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan sebuah penelitian. Metodologi mempunyai siklus terstruktur agar memcahkan masalah.
1. Variabel, mempunyai 6 kriteria sumber pemasaran.
2. Kuesioner, pada penilitian ini terdapat 3 kuesioner yang digunakan.
3. Responden, masukan dari pada staff yang ada.
Bahan dan Alat yang digunakan dalam penelitian ini.
Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit kasar (Crude Palm Oil/CPO) yang diperoleh dari PT. Salim Ivomas Pratama Jakarta. Bahan pendukung yang digunakan maltodekstrin DE 10-15, gum arab, gelatin yang diperoleh dari toko bahan kimia Setia Guna Bogor, Tween 80 dan aquades. Bahan yang digunakan untuk analisis adalah heksana (p.a), methanol (p.a), chloroform (p.a), kertas saring, kertas saring Whatman No. 42 dan gas nitrogen teknis. Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan mikroenkapsulat minyak sawit meliputi homogenizer ultra turax (model SILVERSON L4R armfield), pengering semprot (BUCHI 190 Mini Spray Drier) dan neraca analitik.
Pembahasan
Screenshot (166)
Tabel diatas adalah hubungan ketergantungan subkriteria. Dari hubungan ini, nantinya akan menjadi dasar dalam pembuatan model ANP. Pada ANP terdapat 2 jenis hubungan ketergantungan yaitu inner dependence dan outer dependence. Model ANP ini akan digunakan untuk melakukan perbandingan berpasangan berdasarkan kuesioner yang telah disebar ke responden. Setelah didapatkan bobot kepentingan untuk masing-masing subkriteria maka tahapan selanjutnya adalah meranking prioritas untuk alternatif strategi pemasaran terpilih yang dianggap paling sesuai untuk PT. Nyonya Meneer. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk merangking prioritas adalah dengan menggunakan metode TOPSIS. Metode ini dipilih karena dengan menggunakan TOPSIS, alternatif yang nantinya terpilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal, dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif. Tahapan pertama yang dilakukan metode TOPSIS adalah disebarkannya kuesioner judgement. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan pilihan alternatif yang akan direkomendasikan dengan subkriteria atau sumber daya pemasaran yang dimiliki oleh PT. Nyonya Meneer. Kuesioner ini memiliki 5 skala, yaitu sangat buruk, buruk, cukup, baik dan sangat baik. Kondisi finansial merupakan kemampuan perusahaan untuk mengatur keuangannya dalam mendukung pemasaran produk PT. Nyonya Meneer. keadaan kondisi finansial ini, strategi cost leadership, dimana perusahaan bertujuan untuk menjadi produsen dengan harga yang lebih rendah dari pesaing tanpa mengurangi keuntungan dianggap tidak sesuai bagi perusahaan. Karena dalam mengurangi harga jual produk, akan sulit bagi perusahaan mempertahankan keuntungan yang ditargetkan. Tahapan selanjutnya adalah menyatukan hasil kuesioner judgment dari kelima responden dengan menghitung rata-rata untuk setiap subkriteria. Setelah ini, tahapan berikutnya adalah mengkallkulasikan matriks keputusan normalisasi. untuk menghitung jarak terhadap solusi ideal negatif untuk masing-masing alternatif strategi pemasaran berdasarkan Porter.
Dari hasil yang sudah ada maka PT. Nyonya Meneer memakai strategi segmentation strategy.
Proses pembuatan mikroenkapsulat minyak sawit dilakukan melalui dua tahap, yaitu proses pembuatan emulsi dan proses pengeringan dengan pengering semprot. Pada masing-masing tahap akan dilihat pengaruh dari faktor kondisi homogenisasi dan peningkatan volume bahan terhadap karakteristik emulsi dan mikroenkapsulat minyak sawit. Volume bahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1rancangan percobaan dengan faktor lamanya waktu homogenisasi dan volume yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2
Screenshot (208) serta  dimensi alat dan wadah yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3
Screenshot (209)Selanjutnya dilakukan analisis karakteristik emulsi minyak sawit, analisis karakteristik mikroenkapsulat minyak sawit, analsis kandungan dan retensi total karotenoid mikroenkapsulat minyak sawit. Model persamaan kestabilan emulsi minyak sawit :

Kestabilan emulsi (%) = 56,015 – 0,023V + 1,476t   + 1,031x10-5V2    ………..(1)

Model persamaan kadar karoten emulsi minyak sawit :

Kadar karoten (ppm) = 103,945 + 0,033V – 4,840t – 1,245x10-5V2  …………(2)

Keterangan : V = volume emulsi (mL) t = waktu homogenisasi (menit)

Model persamaan 1 dan 2 dapat digunakan untuk mengetahui prediksi kestabilan emulsi dan kadar
karotenoid emulsi. Tingkat kestabilan emulsi memiliki hubungan negatif terhadap kadar karotenoid, apabila tingkat kestabilan emulsi meningkat, maka kadar karotenoid cenderung menurun, begitupula sebaliknya. Screenshot (211)
Homogenisasi adalah proses pengecilan ukuran partikel dari fase terdispersi sekaligus mendistribusikan secara seragam ke dalam fase kontinyu. Karakteristik dari suatu formula dan kondisi homogenisasi memiliki efek yang sangat besar terhadap karakteristik produk akhir yang dihasilkan.
Keseimpulan
Terdapat 2 jenis hubungan, yaitu inner dependence dan outer dependence. Bentuk hubungan ini dapat berupa hubungan saling mempengaruhi atau dipengaruhi. Dengan perhitungan ANP, di dapatkan bobot masing-masing subkriteria. Dengan menggunakan metode TOPSIS di dapatkan peringkat prioritas alternatif strategi pemasaran bagi PT. Nyonya Meneer, alternative yang terpilih adalah strategi segmentasi. PT. Nyonya Meneer memfokuskan pada produk wanita remaja hingga dewasa, berpendapatan menengah ke atas sehinggan perusahaan dapat maksimal dalam menggunakan sumber daya pemasaran.
Kondisi homogenisasi dan peningkatan volume bahan mempengaruhi kualitas dan karakteristik emulsi dan mikroenkapsulat minyak sawit. Karakteristik emulsi meliputi stabilitas dan kadar total karotenoid. Stabilitas emulsi meningkat dengan meningkatnya waktu homogenisasi dan kadar karotenoid meningkat dengan meningkatnya volume bahan. Peningkatan volume bahan dan lamanya waktu homogenisasi tidak mempengaruhi karakteristik kadar air, aw dan kelarutan dari mikroenkapsulat minyak sawit secara signifikan, tetapi mempengaruhi kandungan minyak tidak tersalut dan efisiensi proses mikroenkapsulasi.
Kelebihan
Penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran dalam penjualan suatu produk. Metode yang terpilih sudah tepat untuk pemasaran.
Metode yang digunakan sudah tepat dalam proses homogensiz, serta tujuan dari penelitian yang dibuat penulis mudah dipahami.
Kekurangan
Penghitungan dalam strategi pemasaran belum terlalu akurat untuk bisa mencapai tujuan perusahaan.
Dari metode yang dipakai dalam penelitian ini penulis, perhitungan dalam metode ini sangat sulit untuk dipahami jika hanya mengacu padaa rumus teori tidak ada perhitungan langsung.


https://www.slideshare.net/AndreDwiPutra1/ppt-tabel-perbandingan

No comments:

Post a Comment